Berbicara Gunung Fuji, yang terlintas di pikiran adalah gunung yang memiliki salju hingga puncaknya. Namun, pertama dalam 130 tahun, Gunung Fuji mengalami periode tanpa salju terlama. Apa penyebabnya?
Gunung Fuji sejatinya hampir selalu tertutup salju. Hanya pada musim hangat dengan suhu tinggi, salju di Gunung Fuji biasanya tidak ada. Meski begitu, saat musim dingin mulai datang, salju akan turun lagi.
Pada Oktober 2024 ini, salju di Gunung Fuji belum kunjung turun. Badan cuaca Jepang melaporkan bahwa sudah setahun Gunung Fuji tidak bersalju.
Terakhir kali, salju terdeteksi di puncak Gunung Fuji pada 5 Oktober 2023. Padahal biasanya, rata-rata salju mulai terbentuk di gunung berapi tersebut pada 2 Oktober dan kini sampai menuju bulan November, belum ada salju.
"Gunung Fuji di Jepang tetap tidak bersalju, menandai kali terakhir dalam setahun gunung tersebut tidak bersalju dalam 130 tahun," menurut Badan Cuaca Jepang, dikutip dari ABC News, Rabu (30/10/2024).
Baca juga: Diguncang 1.500 Gempa Tiap Tahun, Mengapa Ada Banyak Gempa di Jepang?Baca juga: 10 Kota Tertinggi di Dunia, Nomor Satu Mencapai 3.800 MDPLKenapa Tiba-tiba Gunung Fuji Tak Turun Salju?Fenomena Gunung Fuji tanpa salju sebenarnya bukan kali pertama. Pada Oktober 1955 dan 2016, Gunung Fuji juga sempat mengalami ketiadaan salju di puncaknya.
Namun, sejak pengumpulan data salju di puncak Gunung Fuji tahun 1894, ketiadaan salju dari Oktober 2023 sampai Oktober 2024 ini menjadi rekor baru.
Pengamat cuaca di Kantor Meteorologi Lokal Kofu, Yutaka Katsuta mengatakan bahwa belum adanya hujan salju di Gunung Fuji disebabkan oleh cuaca yang masih hangat.
"Suhu tinggi pada musim panas ini, dan suhu tinggi ini berlanjut hingga September, menghalangi udara dingin yang membawa salju," kata Katsuta kepada AFP.
Dalam hal ini, dia mengungkapkan bahwa perubahan iklim mungkin berdampak pada lambatnya pembentukan lapisan salju. Terlebih, pada musim panas di Jepang tahun ini merupakan musim panas terpanas yang pernah tercatat.
Mengutip CNN, suhu rata-rata di Jepang dari bulan Juni hingga Agustus 2024 adalah 1,76 derajat Celcius di atas tingkat normal, melampaui rekor sebelumnya sebesar 1,08 derajat pada tahun 2010.
Menurut analisis dari kelompok penelitian nirlaba, Climate Central, Jepang akan mengalami suhu hangat yang luar biasa hingga musim gugur, dengan setidaknya 74 kota mencatat suhu 30 derajat Celcius atau lebih tinggi pada minggu pertama bulan Oktober,.
"Iklim panas yang tidak biasa di bulan Oktober yang dialami Jepang menjadi tiga kali lebih mungkin terjadi karena krisis iklim," ungkap temuan Climate Central.
Kondisi suhu panas di Jepang ini juga dikatakan berkaitan dengan gelombang panas ekstrem yang dipicu oleh perubahan iklim, yang melanda banyak wilayah di dunia.
Tentang Gunung FujiDikutip dari Britannica, Gunung Fuji terletak di dekat pantai Samudra Pasifik di Yamanashi dan Shizuoka ken (prefektur) di pusat Honshu, sekitar 100 km sebelah barat wilayah metropolitan Tokyo-Yokohama.
Gunung ini merupakan fitur utama Taman Nasional Fuji-Hakone-Izu (1936) dan merupakan pusat situs Warisan Dunia UNESCO yang ditetapkan pada tahun 2013.
Tahun ini, Gunung Fuji menjadi sorotan karena biasanya pada bulan Oktober dan November, salju sudah turun dan menarik banyak wisatawan. Biasanya, selama musim pendakian pada bulan Juli-September, lebih dari 220.000 pengunjung mendaki untuk mencapai puncak setinggi 3.776 meter.
Selain menarik karena saljunya, gunung ini merupakan yang tertinggi di Jepang. Meski dikenal sebagai gunung berapi aktif, tapi Gunung Fuji telah lama tidak meletus. Terakhir kali meletus sekitar 300 tahun yang lalu.
Baca juga: Mengenal Bentang Alam Jepang, Mulai Pegunungan hingga Dataran Rendah Video: Heboh Puncak Gunung Fuji Tak Kunjung Diselimuti Salju