Taufik Hidayat kini menjabat sebagai wakil Menpora. Masih hangat diingatan, sang juara Olimpiade itu pernah sebut Kemenpora banyak 'tikus'!
Hal itu Taufik Hidayat utarakan di akun Youtobe Deddy Corbuzier pada awal Mei 2020. Taufik tidak sembarangan bicara, karena dirinya sempat menjabat sebagai Wakil Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) periode 2016-2017 dan menjadi saksi untuk diperiksa KPK terkait kasus korupsi mantan menpora Imam Nahrawi.
Taufik dimintai kesaksiannya atas dugaan penerimaan suap Imam sebesar Rp 11,5 miliar dan gratifikasi Rp 8,648 miliar dari sejumlah pejabat Kemenpora dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
Dari situlah, Taufik serasa tersadar kalau banyak 'tikus' di Kemenpora.
"Asli gue kapok. Tadinya cuma mau belajar karena mertua gue yang di pemerintahan. Terus ada kepikiran siapa lagi sih selain bokap yang nerusin di situ? Akhirnya gue mencoba yang tadinya di organisasi olahraga, yang di bulutangkisnya, kemudian masuk kepemerintahan," kata Taufik dalam bincang-bincangnya dengan Deddy Corbuzier.
"Ternyata, waduh, tidak sejalan nih, kiamatlah. Kalau bisa dibilang kasarnya, siapa pun menterinya akan sama saja. Itu harus setengah gedung dibongkar. Tikusnya banyak banget," Taufik menambahkan.
Taufik mengakui menjadi kurir penerima uang untuk Imam. Namun, dia menegaskan melakukannya karena disuruh yang juga ada di Kemenpora tanpa ada kecurigaan.
"Gue mengakui salah, cuma gue tidak berpikir panjang. Gue cuma berpikir disuruh antar uang. Gue cuma sekali antar uang," mantan pebulutangkis itu menegaskan.
Baca juga: Taufik Hidayat Sebut Banyak 'Tikus' di KemenporaKetika itu, Menpora yang dijabat oleh Zainudin Amali memberikan respons. Baginya, Kemenpora akan fokus meningkatkan kinerja dan memberantas 'tikus-tikus' yang ada.
"Saya akan buktikan omongan saya. Ini beberapa bulan saya menjabat nilai reformasi naik, Kemenpora masuk di posisi 60 dan sekarang sudah di posisi 65. Target saya capai 75-80, jika itu bisa dilakukan tak akan ada perubahan. Begitu juga dengan Kepatuhan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara (LHKPN) juga meningkat 95 % dari yang sebelumnya hanya sekitar 50-60 %," jelas Amali.
Diketahui, Kemenpora sudah dua kali tersangkut kasus korupsi. Kali pertama saat era Menpora Andi Mallarangeng kasus pengadaan sarana dan prasarana kompleks olahraga di Hambalang, Bogor, Jawa Barat pada 2012.
Kemudian, Imam Nahrawi yang kena jeratan korupsi atas kasus suap dana hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
Baca juga: Menpora Merespons 'Smes' Taufik HidayatKini, Taufik Hidayat duduk di jabatan lebih tinggi, di kursi Wamenpora bersama Menpora Dito Ariotedjo. Patut dinanti, duet 'ganda putra' tersebut untuk memberantas 'tikus-tikus' dan tentunya membawa olahraga Indonesia lebih naik kelas lagi.
Baca juga: Taufik Hidayat: Dari Juara Olimpiade Jadi Wakil MenporaSimak Video Taufik Hidayat Ungkap Pesan Presiden Prabowo: Olahraga Harus Maju
[Gambas:Video 20detik]
(aff/rin)