Pekerja proyek renovasi dinding pagar bekas taman Uskup Uniate di Gunung Chelmska, Polandia menemukan kuburan kuno saat hendak mencabut sisa-sisa akar. Kuburan tersebut rupanya menjadi tempat peristirahatan terakhir dua anak dari abad ke-13.
Menurut Dr. Stanislaw Golub salah satu arkeolog dalam penelitian ini menyebutkan bahwa kuburan kuno ini tak biasa. Diperkirakan , warga zaman itu mengira sang anak adalah vampir.
Ia menjelaskan, salah satu kuburan menunjukkan tanda-tanda penguburan yang dirancang untuk mencegah "kebangkitan" dari orang yang sudah meninggal. Ini merupakan praktik kuno untuk melawan vampir, seperti dikutip dari laman Facebook Konservator Monumen Provinsi Lublin, Polandia.
Baca juga: Ada Jenazah Tertindih Batu di Makam Kuno Jerman, Praktik Mencegah Bangkit dari KuburBaca juga: Pekerja Mesir Kuno Punya Masalah Postur yang Sama dengan Karyawan Kantoran Zaman NowCiri-Ciri Penguburan AntivampirMetode yang digunakan dalam penguburan antivampir dirancang untuk memastikan mayat tidak kembali sebagai makhluk jahat. Salah satu metode yang diterapkan adalah memisahkan kepala dari tubuh dan meletakkannya menghadap ke bawah dalam lubang pemakaman.
Selain itu, tubuh jenazah diberi batu sebagai pemberat untuk mencegah adanya pergerakan kembali. Beberapa sumber juga mengatakan jika adanya tiang yang diletakkan dari timur dan barat di sekitar kuburan merupakan bagian dari ritual yang pernah dilaksanakan.
Penemuan penguburan ini terjadi di daerah yang tidak tercatat dalam catatan sejarah sebagai lokasi pemakaman. Kedua kuburan ini berasal dari awal abad pertengahan dan digali di tanah kapur tanpa peti mati.
Kerangka jenazah ditempatkan menghadap barat. Tidak ditemukan barang-barang pemakaman di kedua kuburan, menunjukkan bahwa praktik ini mungkin hanya diketahui orang setempat di masa itu.
Kepercayaan Vampirisme di Abad PertengahanDi abad pertengahan, terutama di Eropa Timur, kepercayaan akan vampirisme sangat umum. Orang-orang percaya bahwa mayat yang dikubur bisa kembali sebagai vampir atau revenant. Mereka dianggap sebagai ancaman bagi orang yang masih hidup.
Praktik penguburan antivampir seperti pemenggalan kepala, penempatan tubuh dengan cara tertentu, atau pemberian beban berat berupa batu, digunakan untuk mencegah hal ini. Meskipun sekarang praktik ini terlihat aneh, tetapi pada masa itu, kepercayaan akan vampirisme adalah bagian dari kehidupan sehari-hari.
Penemuan dan Analisis lebih LanjutMeskipun sebagian besar informasi tentang sang anak ditemukan, baik usia, jenis kelamin, dan penyebab kematian belum diketahui secara detail. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi pembaca. Proses analisis antropologi diharapkan dapat membantu lebih banyak tentang kehidupan dan kepercayaan masyarakat pada abad ke-13 di wilayah tersebut.
Adanya penemuan ini menunjukkan pentingnya penggalian arkeologi yang dapat memberikan wawasan baru tentang masa lalu. Penemuan ini memberikan informasi terkait praktik dan kepercayaan yang mungkin sebelumnya tidak diketahui.
Meskipun kita sudah sering mengaitkan vampirisme dengan cerita horor modern, peneliti menegaskan kenyataannya jauh lebih rumit. Mereka mendapati, vampirisme juga berhubungan dengan masalah kesehatan dan kepercayaan pada masa lalu.
Turis Belanda Coret-coret Dinding Bangunan Romawi Kuno di Italia