Ombak adalah hal yang sangat ditunggu oleh para peselancar agar bisa melakukan aksinya. Namun, terkadang ombak juga jadi sesuatu yang menakutkan bahkan dapat menelan korban jiwa.
Sebagai fenomena alami, ombak tak bisa diprediksi kedatangannya hingga besarnya. Ombak muncul dari angin kencang di lautan atau badai.
Seorang pria asal Jerman tercatat pernah menaklukkan ombak setinggi 26,21 meter di lepas pantai Praia do Norte, Nazaré. Ia pun memperoleh rekor dunia sebagai penakluk ombak terbesar.
Baca juga: Sejarah Pelabuhan Gilimanuk: Penghubung Jawa dan BaliBaca juga: Benarkah Gunung Everest Tumbuh dan Tambah Tinggi? Peneliti Pecahkan MisterinyaOmbak Tertinggi Capai 30 MeterMengutip World Atlas, pada tahun 1958, Teluk Lituya Alaska pernah menghasilkan ombak hingga 100 kaki atau 30,48 meter. Gelombang tersebut dipicu oleh gempa bumi.
Sebelumnya, ombak besar lain pernah terjadi di lepas pantai Norwegia pada tahun 1955. Ketinggian gelombangnya mencapai 84 kaki atau 25,6 meter.
Ombak dengan kekuatan besar dan tinggi yang menjulang bisa menimbulkan bencana tsunami. Seperti yang pernah terjadi di Aceh Indonesia pada tahun 2004 dengan tinggi 50 kaki atau 15 meter dan menimbulkan korban jiwa hingga 200.000 orang.
Ombak tertinggi berikutnya pernah terjadi di Oahu Hawaii dengan tinggi 30 kaki atau 9,144 meter. Obak tersebut juga memakan korban puluhan jiwa yang terlempar ke terumbu karang.
Penyebab Munculnya Ombak TinggiDijelaskan oleh Encyclopedia Britannica, ombak terbentuk karena perubahan tekanan udara di atas air yang mendorong angin kencang ke bawah pada permukaan air, sehingga air tergeser.
Kedatangan ombak dipicu oleh banyak faktor. Selain oleh angin kencang, ombak juga bisa timbul karena gelombang badai.
Bagian tertinggi atau puncak, dari sebuah gelombang disebut puncak. Sementara bagian terendah, atau cekungan disebut palung.
Ombak cenderung sangat curam dan pecah atau melengkung. Saat ombak bergerak menjauh dari daerah pembentukannya, ombak menjadi lebih panjang dan lebih halus.
Bentuk dari ombak tidak teratur dan tidak ada dua yang sama persis. Adapun gelombang ideal yang biasa digambarkan ilmuwan partikel airnya mengikuti lintasan yang melingkar pada bidang vertikal.
Namun, nyatanya gerakan partikel air sebuah ombak tak bisa teratur dan lintasannya pun tidak melingkar. Semua gelombang yang partikel airnya bergerak dalam lintasan yang hampir melingkar dikenal sebagai gelombang progresif.
Beberapa ombak bisa berbahaya jika dipicu oleh beberapa hal ini. Misalnya karena ada gempa di bawah air yang memindahkan sejumlah besar air dengan cepat.
Ombak yang memanjang dengan kekuatan besar kemudian disebut tsunami. Gelombang ini bergulung di pantai seperti kenaikan permukaan laut yang sangat besar dan dapat mencapai jarak yang jauh ke daratan.
Biasanya, tsunami terjadi beberapa kali seminggu sebagai akibat dari peristiwa seismik bawah laut tetapi sangat kecil sehingga efeknya terlalu halus. Tsunami besar biasanya ditandai dengan berkurangnya air garis pantai dengan cepat dan peningkatan tiba-tiba.
Penampakan Puting Beliung Terekam di Langit Bandung Barat