POSISI:MESINSLOT: Website Slot Gacor Gampang Menang Terpopular Hari Ini > customer care >

Mengenal Halloween, Perayaan 31 Oktober yang Identik dengan Hantu


Diperbarui:2024-11-02 12:38    Jumlah Klik:178
Halaman sebuah rumah di kawasan Lincoln Square didekorasi bertema Halloween di Chicago, Amerika Serikat, Selasa (18/10/2022).Dekorasi Halloween.(Foto: NurPhoto via Getty Images/NurPhoto)Jakarta -

Halloween, hari raya yang erat dengan labu dan kostum hantu akan kembali dirayakan pada 31 Oktober. Di balik keceriaan perayaan itu, ada akar pagan dan religius.

Sebagian besar Eropa dan Amerika Utara menganggap perayaan Halloween bukanlah acara yang religius. Halloween dirayakan dengan pesta, kostum seram, labu, ukiran labu, dan pemberian permen.

Baca juga: Mengapa Rasa Takut Terkadang Menyenangkan? Ini Penjelasan PsikologisnyaBaca juga: Ini 6 Kampus Paling 'Angker' di Dunia, Ada Bekas Perang-Pengeboman

Namun, hari raya ini juga menandai dimulainya Allhallotide, tiga hari raya Kristen yang didedikasikan untuk mengenang orang mati yang dimulai dengan Halloween (31 Oktober), diikuti oleh All Saints' Day (1 November) dan All Souls' Day (2 November).

Sejarah Halloween

Menurut Ensiklopedia Britannica, halloween berawal dari festival Samhain di antara bangsa Celtic di Inggris dan Irlandia kuno. Pada 1 November itu, masyarakat dianggap sebagai awal musim dingin, tanggal saat ternak dikembalikan dari padang rumput dan kepemilikan tanah diperbarui.

Selama festival Samhain, arwah orang-orang yang telah meninggal dipercaya akan kembali untuk mengunjungi rumah mereka. Mereka yang telah meninggal selama tahun tersebut diyakini akan melakukan perjalanan ke alam baka.

Orang-orang menyalakan api unggun di puncak bukit untuk menyalakan kembali api perapian mereka selama musim dingin. Mereka terkadang mengenakan topeng dan penyamaran lainnya agar tidak dikenali oleh hantu yang dianggap hadir.

Dengan cara-cara seperti itulah makhluk-makhluk seperti penyihir, goblin, peri, dan setan dikaitkan dengan halloween.

Ketika bangsa Romawi menaklukkan bangsa Celtic pada abad ke-1 Masehi, mereka menambahkan festival mereka sendiri, Feralia, untuk memperingati meninggalnya orang mati, dan Pomona, dewi panen.

Pada abad ke-7 Masehi, Paus Bonifasius IV menetapkan Hari Raya Semua Orang Kudus, yang awalnya jatuh pada tanggal 13 Mei. Pada abad berikutnya, hari raya tersebut dipindahkan ke tanggal 1 November. Malam sebelum Hari Raya Semua Orang Kudus menjadi malam suci, atau malam yang disucikan, yang menjadi asal muasal kata "halloween".

Halloween Sempat Dilarang

Pada akhir Abad Pertengahan, hari-hari sekuler dan hari-hari suci telah menyatu. Perayaan halloween dilarang di kalangan penjajah Amerika awal.

Ketika sejumlah besar imigran, termasuk orang Irlandia, pergi ke Amerika Serikat mulai pertengahan abad ke-19, mereka membawa serta adathalloween mereka. Pada abad ke-20,halloween menjadi salah satu hari raya utama di AS.

Baca juga: Ini yang Terjadi Jika Kucing Sering Mengeong pada Malam Hari, Ada Hantu?

Sebagai hari raya sekuler, Halloween dikaitkan dengan sejumlah kegiatan. Salah satunya adalah praktik melakukan kejahilan yang biasanya tidak berbahaya.

Para peserta mengenakan topeng dan kostum untuk pesta dan untuk acara trick-or-treat, yang diyakini berasal dari praktik orang Inggris yang mengizinkan orang miskin meminta makanan. Para peserta trick-or-treat mendatangi rumah ke rumah dengan ancaman bahwa mereka akan melakukan kejahilan jika mereka tidak menerima suguhan, biasanya permen.

Simbol lainnya adalah labu jack-o'-lantern, labu yang dilubangi, yang awalnya adalah lobak, diukir menjadi wajah setan dan dinyalakan dengan lilin di dalamnya.

20DVideo: Mengenal Istilah Trick or Treat dalam Perayaan Halloween20DVideo: Mengenal Istilah Trick or Treat dalam Perayaan Halloween(nir/nwy)

TAUTAN: